Dengan Seni Hidup Jadi Indah

DARAH merupakan bagian dari tubuh setiap manusia. Di dalam tubuh manusia yang mempunyai ikatan seperti saudara, adik, orangtua, pasti memiliki darah yang sama.

Dalam dunia medis, darah bisa menjadi perantara penyebaran penyakit turun-temurun. contohnya aja Leukimia, atau kelainan darah putih ini dapat menyebar kepada anggota keluarga lainnya.
Tapi nggak selalu ikatan darah jadi media penyebaran penyakit atau sesuatu hal yang buruk. Darah juga bisa mewariskan sifat baik yang turun dari orang tua. Misalnya saja, kecintaan terhadap seni.

 

Ada 48 persen sobeX yang keluarganya termasuk keluarga yang berjiwa seni tinggi. Separuh dari keluarga sobeX menyukai bidang seni musik (54,2 persen), seni suara (22,9 persen), dan seni rupa (13,5 persen). Keluarga yang lengket dengan dunia seni itu banyak banget mendatangkan keuntungan. Keluarga jadi nggak ngebosenin (78,4 persen), dapat penghasilan (10,4 persen), dan dihormati (8,8 persen).

M Hakim Suarzali, siswa SMAN 5 Pekanbaru misalnya. Doski ngaku keluarganya bukan termasuk keluarga yang kental nilai seninya. Namun, dia nggak memungkiri kalau dirinya menyukai kesenian musik, yaitu bermain biola dan harmonika.
“Keluargaku nggak terlalu seni-seni bangetlah. Yah, paling aku dan abang yang bisa bermain musik. seperti aku yang hobi bermain biola dan harmonika, dan tidak ada tuh aku- dimasukkin les biola gitu sama orangtuaku. cuma akunya aja yang suka berlatih tiap hari bersama ayah,” ujar cowok kelas sepuluh ini.

 

“Menurutku adanya jiwa seni di dalam keluarga itu perlu juga, soalnya seni itu mempunyai keharmonisan, dan itu bisa membuat keluarga menjadi harmonis pula, nggak monoton, dan dinamis,” ujarnya manyun.

 

Pendapat Hakim dibenarkan oleh Waritsa Nur Fadhillah. “Meski keluargaku itu bukan termasuk keluarga seniman, tapi aku setuju banget kalau suatu keluarga itu memiliki unsur seni di dalamnya.”

“Karena kita itu hidup nggak bisa jauh-jauh dech dari seni. Karena dalam seni itu memiliki nilai keindahan, jadi keluargapun bilsa lebih berekspresi dalam berkomunikasi antar anggota keluarga. Lagi pula, keluarga yang memiliki rasa seni tinggi biasanya lebih santai, nggak tegang. Dan, kemampuan seni merekapun bisa dijadikan sumber mata pencarian. Kepuasan batin terpenuhi, kepuasaan materil juga,” ujar cewek yang bersekolah di SMA Negeri 9 Pekanbaru ini, menggebu-gebu.

 

Namun Rizky Fitri Yani, atau yang akrab dipanggil Cici, siswi SMKN 1 Pekanbaru ini kurang setuju dengan pendapat dua temannya di atas. “Hm.. aku kurang seneng deh kalu keluargaku itu semuanya beraktifitas di bidang seni. Pasti jadinya pada sibuk masing-masing. Yang seni tari, sibuk nari, yang seni musik, sibuk main musik, yang teater sibuk teater…pusing jadinya dan nggak nyambung. Tapi kalau hanya sekadar gitu-gitu aja sih, boleh-boleh aja. Yang sewajarnya lah.

Sumber:http://xpresiriau.com/headline/dengan-seni-hidup-jadi-indah/